• Hindari Resiko Kecelakaan Kerja dengan Menerapkan Budaya K3

     


    Pelatihan ISO Jakarta


    Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah produk nilai-nilai, sikap, persepsi, kompetensi dan pola-pola perilaku dari individu dan kelompok yang memiliki komitmen terhadap K3 di sebuah organisasi. Selain itu, budaya K3 juga dapat diartikan sebagaikumpulan kepercayaan, persepsi dan nilai-nilai yang dimiliki karyawan yang berkaitan dengan risiko di tempat kerja atau komunitas. Resiko kerja dapat saja terjadi dilingkungan kerja, resiko yang ditimbulkan bisa termasuk resiko yang besar maupun resiko kecil. Jika kecelakaan kerja terjadi, banyak sekali kerugian-kerugian yang didapat, terutama kerugian pada biaya. Perusahaan akan kehilangan waktu operasional jika terjadi kecelakaan kerja, kehilangan waktu operasional tersebut sama halnya dengan kehilangan biaya. Perusahaan juga akan mengeluarkan biaya untuk pengobatan pekerja yang mengalami kecelakaan kerja.

    Maka dapat disimpulkan bahwa budaya K3 mengacu pada aspek yang berkaitan dengan tindakan-tindakan pekerja serta mengacu pada aspek situasional  dalam perusahaan seperti “apa yang organisasi miliki”.


      BACA JUGA :


    bsukonsultan.comBagi perusahaan yang ingin memahami tujuan budaya K3, berikut 4 ciri-cirinya:

     

    Adanya Komitmen dari Pimpinan Perusahaan

    Peran komitmen dari pimpinan perusahaan sangat penting dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Komitmen pimpinan perusahaan akan memudahkan menjalankan program K3 atau aktivitas bisnis saat perencanaan agar berkaitan dengan K3. Bagi perusahaan yang memiliki risiko tinggi, biasanya akan menjadikan K3 sebagai prioritas utamanya.

    K3 jangan hanya dianggap sebagai sebuah peraturan tertulis saja, namun juga harus dilaksanakan. Pengimplementasian K3 bukan hanya berlangsung selama 1 atau 2 tahun saja. K3 harus tetap dijalankan selama perusahaan atau organisasi tersebut berdiri.

     

    Adanya Kesadaran dari Tiap Pekerja

    Tiap pekerja memiliki kewajiban untuk selalu menyadari bahwa bahaya selalu ada di tiap pekerjaan. Selain itu, tiap pekerja juga harus mengetahui bahaya dan tindakan untuk meminimalkan atau menghilangkan dampak dari bahaya tersebut. K3 bukan hanya prioritas bidang HSE, namun juga bagi semua pekerja.

    Kesadaran pekerja biasanya diuji ketika diharuskan memenuhi prosedur K3 dalam aktivitasnya seperti identifikasi bahaya, SOP, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan sebagainya.

    Untuk membangun kesadaran pada tiap pekerja, organisasi juga dapat melakukan pendekatan apresiasi Award and Punishment terhadap pekerja yang baik dalam performa K3.

    Adanya Kepatuhan yang Dipersyaratkan oleh Regulator

    Tiap negara termasuk Indonesia, tentunya memiliki peraturan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Maka dari itu, organisasi harus betul-betul menegakkan dan menerapkan peraturan ini. Sehingga terbangunnya budaya K3 itu sendiri.

     

    Adanya Komitmen dari Profesional di Bidang K3

    Perlunya peran profesional K3 di tiap perusahaan terutama yang bergerak di industri yang berisiko menengah atau tinggi atau memiliki jumlah karyawan yang banyak.

    Profesional K3 biasanya ada di dalam departemen HSE serta memiliki peran yang penting dalam penerapan SMK3. Profesional K3 berbagai level di engineer, officer dan sejenisnya.

    Profesional K3 bergerak di bidang multidisipliner karena bidang pekerjaan yang dihadapi sangat luas seperti engineer, data analysis, kesehatan, medis, perilaku manusia, komunikasi training / kampanye K3 dan lain-lain.

    Profesional K3 juga harus berhubungan dengan berbagai level pekerja mulai dari level front runner untuk menerapkan program K3 dan level manajemen untuk mendapat dukungan atau support mengenai program K3 sehingga soft skill di sini sangat diperlukan. Dikarenakan tantangan yang tinggi, maka profesional K3 harus mempunyai hasrat atau passion yang tinggi terhadap K3.

    Jika keempat ciri di atas dapat dipenuhi, maka budaya K3 akan terbangun dan juga menunjukkan komitmen organisasi dalam menerapkan SMK3.

    Baca Juga

    Related Posts

  • Whatsapp-Button