• Kiat-Kiat Menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Pangan Yang Berbasiskan ISO 22000


    Training ISO Jakarta - Di era yang serba maju ini, kita sangat sering mengkonsumsi panganan yang telah diproduksi dari industri pangan. Pengolahan pangan di industri tersebut menghasilkan 2 kemungkinan dari segi kualitas, kualitas yang baik dan aman atau bisa jadi kualitas buruk dan tidak aman. Industri dituntut  selalu dapat menghasilkan kualitas pangan yang aman,Terutama yang mencakup soal kebersihan, kesehatan dan keamanannya untuk bagi konsumen yang akan mengonsumsinya. Makanan yang tidak aman dapat menimbulkan konsekuensi terhadap kesehatan bagi konsumennya, tentu tidak jarang dampaknya sangat parah dan fatal, sehingga sangat penting bagi organisasi yang terlibat dalam pengendalian rantai pasokan dari makanan yang akan diproduksi dengan memastikan proses dijalankan dan produk yang dihasilkan aman, bersih dan sehat.


    ISO 22000 :2018 Ialah standar utama keamanan pangan untuk bisnis, terutama dalam rantai pasok produksi pangan. ISO 22000 ini menjelaskan kepada kita tentang persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan dan menetapkan persyaratan yang harus dipenuhi suatu organisasi yang memproduksi rantai pasok pangan untuk menunjukkan bahwa sistem manajemen tersebut dapat mengendalikan bahaya keamanan pangan tersebut. Standar ini memberikan arahan bagi industri pangan untuk mengembangkan, menerapkan, memantau dan melakukan peningkatan yang berkesinambungan pada sistem manajemen keamanan pangan atau Food Safety Management System (FSMS) ini. Untuk mematuhi standar yang ada, organisasi harus bisa memenuhi semua persyaratan hukum dan peraturan terkait keamanan pangan yang berlaku.


    Penerapan ISO 22000 wajib dilakukan pada produk-produk yang berhubungan dengan industri pangan atau penunjang rantai pasok makanan. Tidak hanya perusahaan-perusahaan yang memproduksi makanan siap saji saja yang harus menerapkannya, namun ISO 22000 ini perlu diimplementasikan mulai dari perusahaan-perusahaan yang menjadi supplier bahan baku, packaging (kemasan dan pengemasan), penyimpanan hingga makanan siap dikonsumsi oleh konsumen. Ada beberapa jenis perusahaan yang diwajibkan mengimplementasikan ISO 22000:2018 antara lain:


    •             Produsen pangan, seperti roti, keripik, permen, makanan dan minuman kaleng, makanan beku (frozen food)

    •             Tempat-tempat pengolahan daging, ikan, unggas, makanan ternak.

    •             Industri  perkebunan/tanah ladang, tempat-tempat penangkapan ikan, tempat-tempat penampungan susu segar.

    •             Jasa penyedia layanan makanan seperti Catering, rumah makan, jaringan makanan cepat saji, rumah sakit dan hotel, kafe, toko bahan makanan, dll.

    •             Jasa pelayanan pendukung juga termasuk penyimpanan makanan dan distribusinya dan para pemasok mesin-mesin pengolahan pangan, kemasan, bahan pemanis tambahan, bahan pangan mentah, kebersihan dan sanitasi produk.


    BACA JUGA : Sistem Manajemen Keamanan Pangan dengan Penerapan ISO 22000


    FSMS tentu dapat menjelaskan proses yang perlu dikelola dalam memastikan keamanan pangan yang berlaku diproduksi oleh organisasi. Berikut proses yang dapat dibangun untuk menerapkan system manajemen keamanan pangan berbasis ISO 22000:

    •             Kebijakan (Policy) keamanan pangan

    •             Sasaran (Objectives) keamanan pangan

    •             Dokumentasi penunjang sistem manajemen keamanan pangan

    •             Membentuk tim keamanan pangan

    •             Menetapkan metode dan sarana komunikasi internal dan eksternal

    •             Rencana darurat

    •             Evaluasi kinerja FSMS

    •             Pengelolaan Sumber Daya (Personel, Infrastruktur dan Lingkungan kerja)

    •             Rencana untuk mengikuti prinsip-prinsip HACCP

    •             Identifikasi dan Mampu Telusur Produk

    •             Pengendalian ketidaksesuaian

    •             Mekanisme Penarikan dan Pemusnahan Produk

    •             Audit internal

    •             Tinjauan Manajemen

    •             Rencana Tindakan Peningkatan Berkelanjutan FSMS


    Sertifikasi FSMS ISO 22000 ini dipandang perlu untuk mendapatkan pengakuan dan pembuktian dari pihak eskternal dan independent yang menyatakan bahwa organisasi telah menjalankan proses produksi pangan sesuai dengan standard sistem manajemen keamanan pangan berstandar internasional berbasis ISO 22000:2018. Di lain sisi, penerapan standar ini pun merupakan tanggung jawab organisasi untuk memastikan konsumennya selalu sehat dan merasa aman dalam mengkonsumsi produk yang dihasilkan oleh mereka. 


    Baca Juga

    Related Posts

  • Whatsapp-Button